Penjualan Rokok di Korea Selatan: Peningkatan yang Mengejutkan di Tengah Kampanye Anti-Rokok
Menurut Korea Herald, Kementerian Keuangan melaporkan peningkatan mengejutkan sebesar 1,11 triliun won dalam penjualan rokok di Korea Selatan untuk tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan ini terjadi meskipun pemerintah sedang melakukan kampanye anti-merokok, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah perokok dan menurunkan risiko kesehatan yang terkait dengan merokok.

Data Penjualan Rokok dan Peningkatan dari Tahun ke Tahun
Kementerian Ekonomi dan Keuangan memberikan data yang menunjukkan bahwa perokok Korea Selatan membeli 3,63 miliar bungkus rokok berisi 20 batang pada tahun 2022, menandai peningkatan dari 3,59 miliar bungkus yang terjual pada tahun sebelumnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa angka ini secara signifikan lebih rendah sebesar 16,81 triliun rupiah jika dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2014.
Strategi Kenaikan Harga oleh Pemerintah
Dalam upaya untuk mengekang kebiasaan merokok, pemerintah menaikkan harga rokok dari 2.500 won (sekitar US $ $2) per bungkus sebesar 80% menjadi 4.500 won pada bulan Januari 2015. Kenaikan harga yang signifikan ini diharapkan dapat membuat perokok jera dan mengurangi permintaan rokok tradisional.
Pergeseran Permintaan: Rokok Tradisional vs Produk Tembakau yang Tidak Dibakar dengan Pemanasan
Pada tahun 2022, permintaan rokok tradisional mengalami penurunan sebesar 1,8% dari tahun ke tahun. Sebaliknya, terdapat peningkatan yang signifikan sebesar 21,3% dalam permintaan produk tembakau yang tidak dibakar. Pergeseran ini menunjukkan bahwa perokok Korea Selatan semakin beralih ke metode merokok alternatif yang dianggap tidak terlalu berbahaya.
Munculnya Perangkat Heat Not Burn (HNB)
Anak perusahaan British American Tobacco, BAT Rothmans, telah memasuki pasar Korea dengan peralatan pemanas glo Hyper X2 yang tidak mudah terbakar. Langkah ini menandai upaya perusahaan untuk bersaing dengan perangkat yang tidak panas dan tidak terbakar (HNB) seperti Lil dari KT&G dan produk IQOS dari Philip Morris. Pengenalan perangkat ini menunjukkan adanya pasar yang berkembang untuk alternatif rokok tradisional.
Perangkat HNB memanaskan tembakau tanpa membakarnya, yang diyakini menghasilkan lebih sedikit bahan kimia berbahaya dibandingkan dengan rokok tradisional. Teknologi ini telah mendapatkan popularitas di kalangan perokok Korea Selatan, yang berkontribusi pada penurunan penjualan rokok tradisional dan peningkatan permintaan produk HNB.
Kesimpulan: Perubahan Lanskap Merokok di Korea Selatan
Peningkatan penjualan rokok sebesar 1,1% dari tahun ke tahun di Korea Selatan, terlepas dari kampanye anti-merokok dan kenaikan harga, menyoroti kompleksitas kebijakan pengendalian tembakau. Sementara penjualan rokok tradisional menurun, permintaan untuk memanaskan produk tembakau yang tidak dibakar terus meningkat. Tren ini menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut dan pengembangan kebijakan untuk mengatasi kebiasaan merokok yang terus berkembang dan respons pasar terhadap produk tembakau baru.
Pasar Vape Korea Selatan Dinamika

Untuk memahami sepenuhnya dinamika yang terjadi di pasar rokok Korea Selatan, sangat penting untuk mempertimbangkan dampak kenaikan harga, efektivitas kampanye anti-merokok, dan daya tarik teknologi merokok baru seperti perangkat HNB. Upaya pemerintah untuk mengurangi tingkat merokok melalui perpajakan dan kampanye kesadaran tampaknya kurang berhasil, karena pasar beradaptasi dengan perubahan ini dengan beralih ke metode merokok yang kurang tradisional.
Masa Depan Merokok di Korea Selatan
Seperti yang ditunjukkan oleh data penjualan, masa depan merokok di Korea Selatan mungkin terletak di tangan produk-produk inovatif seperti perangkat HNB. Dengan British American Tobacco, KT&G, dan Philip Morris yang bersaing di bidang ini, akan menarik untuk melihat bagaimana pasar berkembang dan bagaimana kebijakan pemerintah akan beradaptasi dengan tantangan baru ini. Kementerian Keuangan dan Kementerian Ekonomi dan Keuangan perlu memantau tren ini secara cermat untuk mengembangkan strategi yang efektif yang melindungi kesehatan masyarakat sambil mengakui perubahan preferensi perokok Korea Selatan.